Coitus Interuptus Metode KB Non-Hormonal

Mei 14, 2021
Coitus Interuptus Metode KB Non-Hormonal

Banyak pasangan yang ingin ber-KB atau mencegah kehamilan, namun enggan memakai alat kontrasepsi. Namun mereka juga enggan menerapkan KB kalender. Pilihan yang dijatuhkan akhirnya adalah metode coitus interruptus (mencabut pen*s sebelum ejakulasi). Pertimbangannya, suami-istri bisa melakukan hubungan intim kapan saja (bagaimana pun juga, orang tidak bisa menentukan kapan ingin atau kapan enggak mood berhubungan kan?), namun tidak berpotensi menimbulkan kehamilan.

Senggama terputus atau bahasa ilmiahnya coitus interuptus adalah salah satu cara berkontrasepsi non-hormonal. Metode kontrasepsi ini sudah sejak lama diterapkan walapun keberhasilannya tergantung pada masing-masing orang. Biasanya coitus interuptus dilakukan apabila pasangan suami istri tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun baik itu pil, kondom, suntik, atau IUD dan sedang tidak berencana memiliki anak dalam waktu dekat dikarenakan berbagai alasan.

Karena itu teknik CI tidak dipertimbangkan sebagai metode kontrasepsi oleh para praktisi. Meskipun begitu, menerapkan teknik ini masih lebih baik daripada tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali. Bagi para wanita, coitus interruptus akan menjadi perlindungan terakhir saat lupa mengonsumsi pil KB, atau kondom sudah tidak tersedia saat melakukan hubungan. 

Banyak juga wanita yang menjadikan teknik "cabut" ini sebagai back up dari metode lain. Diperkirakan, setidaknya sepertiga (dari populasi wanita yang aktif melakukan hubungan seksual) menggunakan teknik ini untuk ber-KB.

Bagaimana cara melakukan Coitus Interuptus?

Coitus interuptus dilakukan dengan cara menarik keluar penis dari vagina wanita saat terasa akan adanya ejakulasi. Dengan cara ini diharapkan tidak ada sperma yang masuk ke dalam rahim. Pen*s harus benar-benar tercabut keluar dari vag*na agar yakin air mani tidak ada yang tercecer dekat daerah kewanitaan wanita.

Apakah coitus interuptus cara yang efektif mencegah kehamilan?

Tidak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini bahkan metode kontrasepsi lainnya tidak menjamin 100 persen aman melindungi. Namun idealnya jika seorang pria berhasil mencabut tepat pada waktunya, tidak ada sperma yang akan masuk ke dalam vagina sehingga kehamilan bisa dicegah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan coitus interutus ini yakni:

  • Pertama, seorang pria harus benar-benar tahu bagaimana tubuhnya bekerja sehingga ia bisa memprediksi kapan ia akan berejakulasi. Jadi jika anda adalah pasangan yang baru menikah dan sedang tidak merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, cara ini tidak boleh ditiru ya.
  • Kedua, seperti yang diutarakan di atas kehamilan bisa terjadi walaupun coitus interuptus dilakukan di saat yang tepat. Karena kapan kehamilan bisa terjadi tak ada yang tahu maka kehati-hatian super perlu dilakukan.

Post Advertisement
Post Advertisement